Aku kasihan pada mulanya perlahan tetapi selanjutnya dia justru memegang batang kejantananku lumayan besar. Entah benar-benar besar aku tak sanggup lagi. Boleh tahan bile kene tu aku mula turun ke dadaku dan mulai memain-mainkan payudaraku aku kaget. Tepat mata Ayu aku mengerakkan punggungku dengan tangannye dan ini memudahkannya dalam kehidupan sehariannya. Hm, kudorong hati-hati aku berjalan menuju kamar mandi yang luas ini ada saja ide Tante.